Penelaahan tentang simpul kebenaran tidak lah mudah
yg pasti butuh waktu sepanjang masa untuk tetap setia menjalaninya
walau apapun juga ujian yg menimpa ..
Ketika akal kita secara sadar mengakui bahwa Al Quranul Karim sebagai peletakan dasar berfikir berkata dan bertindak maka seluruh standard dari keseluruhan hidup ini harus tertumpu pada nash yg mutlaq itu. karna hanya itulah satu satu nya cara untuk memulai menilai tentang sudut pandang kebenaran yg merupakan konsekwensi logis dari sebuah pengakuan itu, dan wujud dari dari kesepakatan antar manusia yg terjadi mesti bermula dari "apakah kita sepakat ketika Al Quran sebagai landasan utama bagi hidup kita ..??
Dari sini saja sebagai kontak dan silang komunikasi awal sudah dapat kita tarik kesimpulan tentang cara hidup manusia.. baik dari sisi kejiwaan, sisi keilmuan atau dari sisi basic pergumulan sudut pandang nya ... bukan hanya itu .. bahkan mengambil kesepakatan dari awal akan dengan mudah membuat peta saling menasihati dan saling memberikan tausiyah antar sesama manusia pada sudut pandang yg sama secara prinsip. Sehingga kita akan dengan tepat mampu menghindari konflik horizontal kecuali dengan mereka yg berada diluar kesepakatan itu ..
Sejarah telah membuktikan, ketika kebenaran Allah versi Nabi muhammad Saw. mulai merambatkan pengaruh nya di tanah Makkah dimulai nya dengan versi yg sama, dan sudut pandang yg sama dalam wilayah prinsip atau pokok pokok ajaran, hingga bilangan bilangan personil manusia dalam sudut pandang yg sama itu bertambah setiap waktu dan kesempatan .. dengan segala aneka seni kehidupannya baik pada sisi pait dan ketirnya maupun pada sorak kebahagiaannya.
Sudut pandang kesejarahan itu penting ..
ketika kita hendak menjadikan Al Quran sebagai satu satu nya guide untuk keseluruhan hidup kita secara utuh .. maka peta pelaksanaan nya ada pada 23 tahun Sejarah hidup Nabi Muhammad. dan visi dari keseluruhan cara Hidup para Nabi hanya pada "Prosesi Penegakkan Dien" / An Aqiimuddiin wala tatafarroquufih dan itu akan selalu disertakan kalimat "Kaburo 'Alal Musyrikiina maa tad'uuhum ilaih" = teramat berat bagi golongan musyrik, apa apa yg kamu ( Nabi Muhammad ) bawa itu" apakah yg dibawa Nabi itu ..?? jawaban jelas nya "An Aqiimuddiin".. Prosesi Penegakkan Dien"
syara'a lakum mina alddiini maa washshaa bihi nuuhan waalladzii awhaynaa ilayka wamaa washshaynaa bihi ibraahiima wamuusaa wa'iisaa an aqiimuu alddiina walaa tatafarraquu fiihi kabura 'alaa almusyrikiina maa tad'uuhum ilayhi allaahu yajtabii ilayhi man yasyaau wayahdii ilayhi man yuniibu
|
[42:13]
Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah
diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan
apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu :
Tegakkanlah agama1341
dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi
orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik
kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada
(agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya).
|
No comments:
Post a Comment