Tuesday, December 3, 2013

Fenomena Bayang bayang ( Logika Alam )



bayang bayang merupakan fenomena sehari hari yg mungkin 
kadang manusia lupa bahwa ada sisi keajaiban penciptaan dalam setiap 
detik kehidupan ini 
didalam surah al furqon ayat 45 diatas 
Allah Swt mengawali kalimatnya dengan kalimat pertanyaan ( Negatif Quetion ) 
ini bermakna bahwa kebanyakan manusia tidak secara intensif memperhatikannya.
kejadian bayang bayang secara mutlak  produk Allah ( Rob = Pendidik dan Pemelihara )
hingga pertanyaan yg diluncurkan oleh Allah tersebut tertuju pada objek rob yg harus mendapatkan perhatian secara seksama bagaimana sang pemelihara alam itu memanjangkan bayang bayang .. ??
potret kenyataan nya menunjukan bahwa panjang dan pendeknya bayang bayang itu 
terkait dua faktor 
pertama : sinar / cahaya 
kedua : benda yg menghalangi cahaya 
semakin tinggi cahaya dengan benda yg tetap maka bayang bayang akan semakin pendek 
demikian juga sebalik nya 
semakin rendah cahaya dengan benda yg tetap maka bayang bayang semakin panjang
dan 
bayang bayang akan menjadi hilang atau tak terlihat manakala 
cahaya tepat diatas benda tegak lurus 90 derajat
fenomena bayinat seperti ini menunjukkan bahwa
cahaya adalah penerang / penunjuk
dan bayang bayang adalah kegelapan satu kondisi dimana cahaya tidak tembus 
dan terhalang oleh benda maka terjadilah kegelapan
jika kita sebut bahwa cahaya itu adalah penerang yg memberikan penerangan 
maka cahaya ini merupakan perumpamaan dari sebuah petunjuk hidup bagi manusia 
Atau Al Qur'an sebagai katalog produk yang namanya manusia
menjadi petunjuk bagi manusia yg mengeluarkan manusia dari zaman kegelapan menjadi 
zaman terang benderang sebagaimana termaktub dalam 
surat al hadid ayat 9
9. Dialah yang menurunkan kepada hamba-Nya ayat-ayat yang terang (Al-Quran) supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya. dan Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Penyantun lagi Maha Penyayang terhadapmu.

Rumus tersirat 
"Semakin tinggi manusia memposisikan Al Qur'an dalam Hidupnya 
Semakin terang jalan Kehidupan nya ( Posisi cahaya tegak lurus dengan benda )"
"Semakin  condong kekiri dan kekanan / Ketimur dan kebarat / menggunakan falasifah sebagai dasar 
hidupnya maka semakin kegelapan itu tidak bisa dihilangkan / ( Talbis )
termaktub dalan surat albaqoroh 177


177. bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. mereka Itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka Itulah orang-orang yang bertakwa.




alam tara ilaa rabbika kayfa madda alzhzhilla walaw syaa-a laja'alahu saakinan tsumma ja'alnaa alsysyamsa 'alayhi daliilaan

[25:45] Apakah kamu tidak memperhatikan (penciptaan) Tuhanmu, bagaimana Dia memanjangkan (dan memendekkan) bayang-bayang dan kalau Dia menghendaki niscaya Dia menjadikan tetap bayang-bayang itu, kemudian Kami jadikan matahari sebagai petunjuk atas bayang-bayang itu, 

huwa alladzii yunazzilu 'alaa 'abdihi aayaatin bayyinaatin liyukhrijakum mina alzhzhulumaati ilaa alnnuuri wa-inna allaaha bikum larauufun rahiimun

[57:9] Dialah yang menurunkan kepada hamba-Nya ayat-ayat yang terang (Al-Quraan) supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya. Dan sesungguhnya Allah benar-benar Maha Penyantun lagi Maha Penyayang terhadapmu. 
laysa albirra an tuwalluu wujuuhakum qibala almasyriqi waalmaghribi walaakinna albirra man aamana biallaahi waalyawmi al-aakhiri waalmalaa-ikati waalkitaabi waalnnabiyyiina waaataa
almaala 'alaa hubbihi dzawii alqurbaa waalyataamaa waalmasaakiina waibna alssabiili waalssaa-iliina wafii alrriqaabi wa-aqaama alshshalaata waaataa alzzakaata waalmuufuuna bi'ahdihim idzaa 'aahaduu waalshshaabiriina fii alba/saa-i waaldhdharraa-i wahiina alba/si ulaa-ika alladziina shadaquu waulaa-ika humu almuttaquuna

[2:177] Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.

No comments:

Post a Comment